4 Metode Hidroponik Untuk Pemula Di Rumah

Budidaya hidroponik berkembang pesat sejak pertama kali dikenalkan oleh Dr. WF. Gericke, Universitas California, AS. Metode budidaya tanpa lahan ini dicari oleh banyak orang baik untuk tujuan komersial maupun hobi. Saat ini Hydroponix sudah memiliki beberapa sistem, yang merupakan cara termudah untuk mencapai tingkat kesulitan yang tinggi.
Setidaknya ada 6 jenis sistem tanam hidroponik yang perlu Anda ketahui. Yakni, sistem sentral, irigasi (water drop system), pasang surut, NFT (teknologi film nutrisi), rakit apung (hidroponik) dan aerofonik. Dari keenam sistem tersebut, dapat diujikan pada tingkat proses pembelajaran yang paling sederhana. Lihat bagaimana masing-masing sistem budidaya hidroponik bekerja.
-
Sistem Poros Sumbu (Wick)
Sistem poros atau sumbu merupakan salah satu sistem yang paling sederhana untuk melakukan aktivitas hidroponik pada tumbuhan. Disebut sistem wick karena memberikan nutrisi melalui akar tanaman dan oleh karena itu diangkut melalui media atau alat bantu dalam bentuk aksial. Media tanam hidroponik yang digunakan pada sistem gardan antara lain kerikil, arang, wol batu, sabut kelapa, dan media pendukung lain selain tanah.
Budidaya hidroponik dengan sistem aksial sangat cocok untuk siapa saja yang mencoba menanam hidroponik. Dengan bentuknya yang sederhana dan proses desain yang tidak terlalu sulit tentunya sangat mudah untuk dipelajari dan memiliki tingkat kegagalan yang sangat rendah. Anda dapat melakukan hidroponik aksial di taman. Format kecil memungkinkan hidroponik dengan sistem pusat, memakan lebih sedikit ruang.
Untuk menguji sistem hidroponik sederhana ini, Anda memerlukan beberapa barang di sekitar kita, seperti botol dan wadah bekas lainnya. Prinsip kerja air selamat adalah dengan menambahkan nutrisi ke dasar botol. Unsur hara ini menjalar ke atas antara media tumbuhan melalui sumbu massa, dan akar tumbuhan memperoleh unsur hara.
Baca Juga : 4 Cara Mudah Untuk Menanam di Pekarangan Rumah
-
Sistem Irigasi
Sistem irigasi tetes atau pemupukan juga merupakan salah satu metode budidaya hidroponik yang paling banyak digunakan oleh petani di seluruh dunia. Sistem irigasi banyak digunakan untuk menanam sayuran seperti paprika, terong, zucchini, paprika dan tomat. Di sisi lain, buah yang paling umum ditanam di sistem irigasi adalah melon dan stroberi.
Teknologi irigasi dinilai lebih menguntungkan. Hal ini terlihat pada aktivitas pemupukan yang dapat dikurangi karena pemupukan hanya dilakukan dengan proses irigasi. Selain itu, sistem irigasi menggunakan pupuk rendah, tetapi secara konsisten meningkatkan efisiensi penggunaan unsur hara. Teknologi pemupukan juga mengurangi potensi hilangnya nutrisi seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, seng, dan besi karena pencucian dan denitrifikasi.
-
Sistem Pasang Surut
Teknologi pasang surut merupakan metode budidaya hidroponik yang memenuhi sistem kerja dengan mencelupkan tanaman nutrisi atau wadah dengan air nutrisi untuk jangka waktu tertentu. Kemudian air nutrien yang mengalir dikembalikan ke reservoir air nutrien dan proses diulangi beberapa kali.
Stopwatch diperlukan untuk sistem bantuan. Pompa air ini direndam dalam wadah berisi air bernutrisi dan melakukan proses perendaman dan penenggelaman pada waktu yang ditentukan. Saat pompa hidup, terjadi proses overflow. Begitu juga jika pompa tidak mendorong air, maka dikeluarkan. Pompa merupakan bagian terpenting dalam sistem tenaga air pasang surut.
-
Sistem NFT
Sistem NFT dikembangkan oleh A.J. dari British Institute for Grasshouse Crop Research. Ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. Cooper. Cara menanam hidroponik dengan teknik ini adalah dengan meletakkan akar tanaman pada aliran hara yang dangkal agar tidak terendam seluruhnya. Tanaman akan mendapatkan unsur hara yang ideal berupa unsur hara dan oksigen.
Letak tanaman yang tumbuh di lapisan aliran hara yang dangkal berarti sebagian akar terendam untuk unsur hara sedangkan sebagian lainnya membutuhkan oksigen. Nutrisi yang dipasok ke tanaman disuplai secara terus-menerus oleh akar melalui pompa air yang terletak di reservoir nutrisi yang diatur untuk drainase yang efisien.